Dear Sahabat,
Aku ingin sejenak mengajakmu kembali ke masa kecil dulu. Mencoba menggali ingatan. Coba ingat-ingat lagi, apa cita-cita mu dikala itu? Presiden? Polwan? Lalu menjadi apa kita sekarang.
Ayo majukan sedikit ingatan ke masa remaja. Pernah menyukai siapa saja? Pernah punya keinginan apa saja? Berapa banyak cinta masa remaja yang tak terbalas? Ceritakan beberapa keinginan dulu yang hingga kini tidak mampu kau wujudkan. Kalau susah bagimu untuk mengingatnya, bukan berarti tidak ada, mungkin saja kau sudah melupakannya.
Mari kita coba yang lebih mudah. Pikirkan semua yang kau impikan 10 atau 5 tahun yang lalu. Coba ingat-ingat semuanya, akan kusediakan kertas dan pena, siapa tau kau ingin membuat listnya. Kubilang sekali lagi, semuanya ya! Selanjutnya kau lingkari, mana keinginan yang sudah menjadi kenyataan. Diantara sisanya, coba kau coret mana yang sekarang sudah tidak benar-benar kau inginkan lagi. Atau boleh juga kau mencoret keinginan yang sudah terwujud, yang menurutmu sudah tidak terlalu menarik lagi mungkin? Dan lihat…. Berapa banyaknya hal yang dulu kita impikan, menjadi tidak menarik lagi hari ini?
Sahabatku, surat ini hanya ingin mengingatkanmu tentang satu hal: Apa yang kita inginkan saat ini, belum tentu masih akan kita impikan pada sepuluh, lima atau bahkan setahun mendatang. . Kalau sekarang kita tidak berhasil mewujudkannya, yang kita butuhkan hanya merelakan. Dan kita akan tetap baik-baik saja.
Percayalah, karena aku pun pernah kecewa, dan inilah yang membuatku mampu melupakannya.
Dari temanmu,
Komentar Terbaru